Sunday, November 11, 2018

Hadiah Terindah Untuk Ayah




Mudi Lampuuk - Namaku Ahmad, aku anak semata wayang dan aku baru lulus SMA. Ayah ingin aku melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. Namun hatiku berkata, lebih baik aku mondok di Pesanten. Ayahku kecewa karena aku tidak mau mengikuti kemauannya. Akhirnya aku berangkat ke Pesantren ditemani ibuku, ayah tidak menemaniku karena memang beliau tidak setuju aku mondok di Pesantren. 

Lama di Pesanten hingga aku tak pernah sekalipun pulang ke rumah karena jarak Pesantren dengan rumahku sangatlah jauh. Empat tahun sudah aku menetap di Pesantren dan ingin sekali aku pulang kerumah untuk melihat keadaan ayah dan ibuku. Rencana aku akan pulang kerumah saat lebaran Idul Adha nanti. 

Dua hari sebelum lebaran Idul Adha, aku mendapatkan kabar dari ibuku melalui telfon umum Pesantren bahwa ayahku sedang sakit parah dan ibuku menyuruhku untuk langsung pulang ke rumah. Aku langsung menutup telfon dan meminta izin kepada humas untuk langsung pulang. Aku sangat takut dan gelisah. Dalam perjalanan pulang tak henti-hentinya mulut dan hatiku berzikir dan memohon kepada Allah untuk kesembuhan ayahku. 

Sesampainya di depan rumah, aku melihat banyak sekali orang di dalam rumahku, perasaanku saat itu semakin cemas, dan saat itu pula aku melihat ibuku yang sedang menitikkan air mata. Aku langsung mencium tangan dan memeluknya. 

Di hadapan ibu aku melihat sosok yang sedang berbaring di kelilingi orang-orang kampungku yang sedang membaca yasin. 

Dengan penasaran akupun bertanya, ibu apakah itu ayah? 

Ibuku menjawab, ia sayang itu ayahmu dan saat ini ia sedang menghadapi sakaratul maut. 

Saat itu air mataku jatuh dan hatiku semakin kacau, aku mendekatinya sembari mengucapkan salam, ayahku tidak menjawabnya dan aku yakin beliau masih bisa mendengarnya. Tak henti-hentinya aku meneteskan air mata. Aku mencium dan memeluknya sembari meminta maaf atas kelakuan dan sifatku dulu, aku telah mengecewakan ayah karena tidak menuruti keinginannya. 

Saat itu ibu mengatakan kepadaku, tidak sayang, ayahmu sangat bangga kepadamu bahwa kemauanmu memilih jalan Pesantren sudah sangat tepat dan benar. Ayahmu sadar dan pernah bercerita pada ibu bahwa jalan pendidikan yang sangat mulia disisi Allah adalah jalan Pesantren, dan masa depan yang paling indah bukanlah di dunia melainkan di akhirat. 

Sudah lama ayah ingin bercerita padamu tapi ia tidak ingin menggangu proses pembelajaranmu dan ia menunggu sampai kamu pulang dan bercerita langsung padamu mengenai hal ini. Dan ayahmu juga berpesan pada ibu supaya nanti saat ajal menjemputnya ia ingin kamu yang mengantarkannya. 

Air mataku terus mengalir dan tidak bisa ku tahan. Saat itu aku juga melihat air mata ayah mengalir membasahi pipi. Dan saat hampir ajal menjemputnya aku mengiringinya dengan kalimah "Lailahaillah Muhammadarrasulullah" ayahku mengikuti secara perlahan, lalu ku iringi lagi sampai tiga kali hingga ayahku kembali kepada-Nya dengan wajah yang berseri dan tersenyum seolah-olah mengatakan kepadaku, "nak, ayah bangga kepadamu, terimakasih telah mengantarkan ayah sampai kepada-Nya" 

Aku menyolatinya dan memakamnya, dan aku juga yang mengadzankannya saat di pemakaman sebagaimana ia telah mengadzanku saat pertama aku melihat dunia. Semoga ayah husnul Khatimah dan di tempatkan di tempat yang paling layak disisi Allah Subhanahu Wata'ala.


*Cerpen ini penulis kembangkan kembali dari hasil bacaan cerpen di website www.lbm.mudimesra.com. Link asli cerpen sudah penulis cari namun tidak penulis temukan.
*Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.
*Kritik dan saran silahkan sahabat tulis di kolom komentar.
*semoga bermanfaat...

#12November2018
#hariayahnasional





0 komentar:

Post a Comment

~ Terimaksih telah berkunjung ke blog kami
~ Silahkan saudara komentar dengan kata-kata yang sopan dan santun
~ Komentar yang tidak wajar akan kami hapus
~ Mohon kritik dan sarannya untuk kemajuan blog ini
~ Wassalam...

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html